Description:
Radiasi ultraviolet C (UV C) merupakan agen antimikroba spektrum luas yang telah berhasil diterapkan dalam berbagai aplikasi desinfeksi yang disebut sebagai radiasi UV "germicidal" atau "microbicidal", dimana diketahui efeknya dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan RNA yang mengakibatkan inaktivasi mikroorganisme, bakteri, dan virus. Radiasi dengan panjang gelombang kurang dari 240 nm, kerusakan protein juga dapat berkontribusi pada inaktivasi terhadap sel tersebut dan esensinya bahwa semua virus mengandung molekul asam nukleat, baik DNA atau RNA, dan lapisan protein yang disebut kapsid yang mengelilingi asam nukleat, semua virus rentan terhadap inaktivasi oleh paparan UV C elektokromik. SARS-CoV-2 (the coronavirus) adalah virus yang menyebabkan Coronavirus Disease (COVID-19), Virus SARS dan Covid-19 menyerang saluran sistem pernafasan manusia, sebagaiman diketahui pernafasan merupakan suatu proses yang terjadi secara otomatis waktu dalam keadaan tidur, sehubungan dengan organ langsung yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi), dimana organ yang berperan dalam sistem pernafasan yaitu hidung, pharynk, laring, trachea, bronkus, bronkeolus, alveoli, dan paru-paru. Keseimbangan asam dan basa dalam tubuh sangat penting untuk mempertahankan proses kehidupan manusia. Kadar kimia asam basa tidak dapat dipisahkan dengan konsentrasi ion H+ dan konsentrasi ion H+ dalam berbagai larutan yang dapat berubah, dimana disebabkan oleh berbagai macam gangguan fungsi sel. Hampir semua reaksi biokimia didalam tubuh kita tergantung pada pemeliharaan konsentrasi ion hydrogen yang fisiologis. Maka konsentrasi ion hydrogen harus diatur secara ketat karena perubahan dari konsentrasi ion hydrogen dapat menyebabkan disfungsi organ yang luas sehingga harus dilakukan pengaturan keseimbangan asam basa yang sangat penting bagi anesthesiologist. Hendaklah mengontrol skala PH, dimana peningkatan H+ membuat larutan bertambah asam dan penurunannya membuat bertambah basa, karena H+ terdapat dalam jumlah yang kecil maka para ahli kimia menggunakan skala PH sebagai cara untuk menyatakan H+. PH adalah logaritma negative dari kadar ion hydrogen (PH= -logH+). Dengan demikian H+ sebesar 0,000001 g/L sama dengan 10-7 g/L sama dengan PH 7. Jadi PH berbanding terbalik dengan H+, jika H+ meningkat maka PH menurun, demikian juga jika H+ menurun , maka PH meningkat. PH yang rendah berarti larutan itu lebih asam, sedangkan jika PH yang tinggi berarti larutan itu lebih alkali atau basa. PH rata-rata dari darah atau cairan ekstraseluler yang baik untuk system pernafasan manusia adalah sedikit basa yaitu 7,4. Batas normal dari PH darah yaitu dari 7,38-7,42. Artinya normal PH harus tinggi harus lebih alkali atau basa. Dengan menggunakan sistem oksigen PH terapi, maka dapat mempengaruhi serta mengatur kadar normal saluran pernafasan manusia yang baik. Dalam penelitian ini menerapkan suatu alat yang lebih efektif dan efisien yang dapat digunakan untuk membantu dokter dalam mengobati masyarakat yang terdampak dan terinfeksi virus dengan mensterilkan area sekitar fisik juga ruangan pasien dan membantu mempermudah sistem saluran pernafasan pasien yang terinfeksi virus dengan menggunakan metode teknologi oxigen PH terapi saluran pernafasan serta penyinaran radiasi ultraviolet C elektrokromik.
URL:
https://repository.swins.ac.id/uploads/fix,_PENELITIAN_PORTABLE.pdf
Type:
Penelitian
Document:
Program Studi S1 Akuntansi
Date:
26-08-2020
Author:
Rina Pratiwi,SE.,M.Ak